ESTETIKA DAN ERGONOMI
Nama: Kadek Sugi Antara Yasa
Jurusan: Desain Komunikasi Visual
Kelas A
1. estetika sebagai cabang filsafat mencakup studi
tentang keindahan, seni, dan pengalaman estetis. Ia mengeksplorasi definisi
keindahan, analisis pengalaman estetis, nilai seni dalam masyarakat, serta
teori-teori yang menjelaskan karakteristik seni. Estetika juga berinteraksi
dengan cabang filsafat lain, menjadikannya penting dalam memahami hubungan
antara seni, budaya, dan pemikiran manusia.
2. Filsafat citarasa bersifat analitis dan normatif,
sedangkan pengalaman cerapan bersifat langsung dan subjektif.
3. - Pertama, pertanyaan yang menggambarkan, menafsirkan,
atau menilai kegiatan seni secara khusus.
- Kedua, tentang penggambaran sifat istimewa gaya-gaya
seni, yang sangat umum dibuat oleh ahli sastra, musik, maupun ahli teori seni
rupa. Seperti, tentang cerita tragedi, bentuk sonata, atau juga tentang lukisan
abstrak.
- Ketiga, pertanyaan tingkat kedua,seperti “apakah
keindahan itu?”, “apakah seni adalah peniruan?”, “apakah sifat dasar pengalaman
estetis itu?”, dan sebagainya (Cayne, Ed., 1971: 234).
4. Estetika Filosofis adalah mempelajari sifat dan nilai
keindahan, serta mempertanyakan makna seni dan pengalaman estetika. Sedangkan,
Estetika Saintifik adalah mempelajari pengalaman estetika melalui pendekatan
empiris, sering kali dengan menggunakan metode penelitian ilmiah.
5. Estetika bersifat subjektif berarti bahwa pengalaman
dan penilaian terhadap keindahan atau seni sangat bergantung pada pandangan,
perasaan, dan preferensi individu.
6.
- Karya Pablo
Picasso
Karya Pablo Picasso dianggap penting karena inovasinya dalam seni, terutama melalui kubisme; kemampuannya mengekspresikan emosi yang mendalam; pengaruhnya yang luas pada budaya dan seni modern; keragaman karya yang mencakup berbagai gaya dan medium; serta konteks sejarah yang mendasari banyak karyanya.
-Karya Jean-Louis André Théodore Géricault
The Raft of the MedusaKarya Jean-Louis André Théodore Géricault dianggap penting karena perannya sebagai pelopor romatisisme, karya ikoniknya seperti "The Raft of the Medusa" yang mengangkat isu sosial, inovasi dalam teknik lukisan, dedikasinya pada penelitian dan observasi, serta pengaruhnya terhadap seniman selanjutnya.
-Karya Andre Derain
karya André Derain dianggap penting karena perannya
sebagai pionir Fauvisme, inovasi teknikal dalam penggunaan warna dan sapuan
kuas, pengaruhnya terhadap seni modern, ekspresi emosional yang kuat dalam
lukisannya, serta diversitas karya di berbagai medium. Semua ini menjadikannya
tokoh kunci dalam perkembangan seni dan budaya.
-Karya Henry Van De Velde
Karya Henry Van de Velde dianggap penting karena perannya sebagai pionir dalam gerakan ArtNouveau, integrasinya antara seni dan desain, kontribusinya terhadap desain modern, serta dedikasinya dalam pendidikan seni. Keberagaman karyanya, yang mencakup berbagai medium, dan pengaruhnya terhadap budaya dan konteks sosial menjadikannya tokoh kunci dalam sejarah seni dan desain.
-Karya Wassily Kandinsky
small pleasures 1913
Karya Wassily Kandinsky dianggap penting karena perannya
sebagai pelopor seni abstrak, teorinya tentang hubungan antara warna dan emosi,
serta pengaruhnya pada gerakan seni modern. Ia mengedepankan seni sebagai
ekspresi spiritual dan menciptakan beragam karya yang menunjukkan fleksibilitas
dalam ekspresi. Kontribusinya menjadikannya tokoh sentral dalam sejarah seni,
dengan karya yang terus dipelajari dan dihargai.
-Karya piet mondrian
Karya Piet Mondrian dianggap penting karena perannya
sebagai pelopor seni abstraksi geometris dan pengembangan gaya neoplastisisme,
yang menekankan kesederhanaan dan keteraturan. Karyanya mempengaruhi desain
modern dan mencerminkan filosofi tentang seni yang menciptakan keseimbangan dan
harmoni. Dengan karya-karya ikonik yang terus dipelajari dan dihargai, Mondrian
menjadi tokoh kunci dalam sejarah seni.